Religi

Khutbah Jumat Nu Online

Khutbah Jumat Nu Online – Khutbah Jumat ini mengingatkan umat Islam untuk bekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar penghasilan yang Anda peroleh sesuai dengan anjuran agama.

Dengan menjaga sifat jujur ​​tersebut diharapkan harta yang diperoleh halal. Yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga sikap jujur ​​karena itulah yang diperintahkan.

Khutbah Jumat Nu Online

Khutbah Jumat Nu Online

Jangan ragu untuk menyalin naskah khotbah Jumat ini dan membagikannya kepada siapapun yang membutuhkannya. Semoga menjadi aliran yang manfaatnya bisa diterima tidak hanya di dunia namun juga di kehidupan akhirat. (tajuk rencana)

Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Njogo Lan Ngeramut Jagat Saking Kerusakan

Jika Allah menghendaki Syari’at Qar َّبَهُ وَاَدْنَانَهُ وَمَنَ. Dia mengetahui tanggal Nazareth dan watawalah

Mari kita perkuat ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjauhi sifat curang, berbohong dan sifat-sifat menjijikkan lainnya. Dan awali setiap hari dengan penuh kejujuran karena kejujuran menghasilkan hal halal dan hal halal yang kita konsumsi menentukan nasib masa depan kita.

Wajibnya berusaha mencari nafkah guna menunaikan kewajiban agama. Seperti hukum ibadah itu sendiri. Para peneliti telah menyetujui hal ini. Karena bekerja merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan. Bagi orang yang sudah menikah, juga merupakan tanggung jawab dan kewajiban untuk menafkahi anak dan pasangannya. Selain itu, siapapun yang mau bekerja bisa mencari nafkah. Selain itu, dengan bekerja seseorang dapat terhindar dari keserakahannya dan terhindar dari meminta-minta yang diharamkan dalam syariat.

Setelah shalat didirikan, sebarkan di tanah. Dan mohon ampun kepada Allah dan banyak-banyaklah berzikir kepada Allah agar bisa terselamatkan.

Khutbah Jumat Pilihan: Kalau Bisa Dipermudah, Hindari Mempersulit Urusan

Berkat itu datang dengan gerakan. Dimana ada keinginan untuk berusaha, maka Allah telah memberikan keberkahan. Dengan kata lain, Islam sangat membenci orang-orang yang bermalas-malasan, berharap, dan meminta-minta.

Ibrahim al-Mutabli pernah berpendapat bahwa orang miskin yang rajin beribadah sedangkan ia tidak mempunyai pekerjaan karena menghabiskan waktunya untuk beribadah, ibarat burung hantu yang tinggal di rumah kosong. Mutbali bahkan berkata sedikit keras:

Semoga Tuhan mengampuni Anda.

Khutbah Jumat Nu Online

Menurut saya, seorang mukmin yang bekerja lebih lengkap daripada seorang penarik (orang yang dikenal di dunia sufi sebagai orang yang selalu tertarik kepada Allah) seperti guru tariqat yang mempunyai kedudukan yang dimakannya melalui penggunaan agama. Karena mereka tidak mempunyai pekerjaan duniawi yang bisa melindungi mereka dari penerimaan zakat dan najisnya.

Amalan Amalan Di Hari Dan Malam Jumat

Meskipun pendapat al-Mataboli mengenai relevansi perkataannya memerlukan penjelasan lebih lanjut dan masih dapat dibahas secara detail. Namun kata-kata ini membawa pesan bahwa merupakan suatu kehormatan untuk bekerja dengan usaha Anda sendiri. Karena disitulah seseorang dapat menimbang dan menentukan kedudukan hartanya, apakah halal atau haram atau diragukan. Berbeda jika Anda hanya mendapatkannya dari orang lain. Meski pemberiannya tulus, namun penuh dengan ketulusan. Sebab, tidak diketahui sumbernya dari mana.

Faktanya, tidak ada satu pun riwayat hadis Nabi yang melarang para sahabat berhenti bekerja demi menunaikan panggilan agama, padahal tabligh saat itu sangat perlu mendapat perhatian, mengingat kondisi Islam masih ada. Secara sosial dan politik negara ini sangat lemah. Padahal, saat itu Rasulullah masih memerintahkan Abu Bakar untuk melanjutkan aktivitasnya dan sahabat-sahabatnya yang lain untuk melanjutkan pekerjaannya. Faktanya, ada satu hadis yang sepertinya meresahkan para sahabat saat itu, yaitu:

Namun, bekerja saja tidak cukup. Pekerjaan harus dilakukan dengan penuh kejujuran. Kejujuran dalam bekerja juga diwajibkan oleh undang-undang. Sebab apa yang dilakukan dengan ikhlas akan berdampak besar terhadap pola ibadah dan perilaku sehari-hari hambanya. Mengapa seperti itu? Sebab yang halal adalah buah dari kejujuran. Dan makan yang halal mendekatkan hamba kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, yang dimaksud di sini adalah proses pekerjaan, bukan hasil pekerjaan itu sendiri.

Hasil yang tidak maksimal namun diolah secara tuntas, meski jumlahnya sedikit, akan membawa keberkahan. Namun hasil yang maksimal dengan proses yang cacat (tidak jujur) akan mengakibatkan penderitaan moral bagi pelakunya, meskipun secara kuantitas mereka lebih unggul. Lihatlah mereka yang bekerja dengan penipuan atau kebohongan, mereka pasti akan berhasil dalam waktu yang relatif lebih singkat. Namun hal itu akan segera menjadi bahan gosip. Bukankah ini nasib para koruptor, penipu dan pembohong? Faktanya, Rasulullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, membenci pekerjaan ini.

Khutbah Jumat: Teladan Rasulullah Dalam Menghadapi Pelaku Maksiat

Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW, suatu hari sedang berjalan di pasar dan melewati tumpukan makanan. Lalu dia memasukkan tangannya ke dalam tumpukan itu. Ternyata di dalamnya basah. Lalu dia bertanya kepada penjualnya: Apa ini? Penjualnya menjawab: Ya Rasulullah, makanan ini terkena hujan. Nabi bertanya lagi: Mengapa makanan basah ini tidak ditaruh di atasnya agar pembeli dapat melihatnya? Kemudian Nabi melanjutkan perkataannya:

Hadits ini sangat jelas dan dapat dimengerti. Tidak ada kata sandi di dalamnya. Siapa pun yang mengkhianati karyanya, dia sesat dan tidak termasuk umat Nabi Muhammad SAW. Artinya menyontek dan berbohong sangat dikutuk dalam Islam.

Meski konteks dan pelaku hadisnya adalah pedagang, namun bukan berarti hanya pedagang saja yang dianjurkan untuk mengatakan kebenaran. Namun segala macam usaha dan pekerjaan harus dilakukan dengan jujur, karena kecurangan dapat merenggut seseorang dari para pemimpin Rasulullah (SAW). Politisi, investor, pegawai negeri, dan/atau orang keren pun tidak terkecuali dalam aturan ini. Sayangnya, kini nampaknya kecurangan dan kebohongan dibenarkan dan bahkan dipelajari secara menyeluruh dengan metode dan teori berkedok manipulasi gambar. Apakah gambar itu merupakan tindakan kejujuran? Silakan pertimbangkan sendiri.

Khutbah Jumat Nu Online

Imam Abu Hasan Sayadzali pernah menyatakan bahwa orang yang bekerja dengan jujur ​​berarti telah berjuang melawan nafsunya yang selalu bohong. Maka yang jujur ​​patut diapresiasi, seperti halnya Mujahidin yang berhasil membunuh musuhnya. Dia berkata dalam sebuah khotbah:

Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Hakikate Kalimat Tauhid

Setelah kita mencapai kejujuran dalam pekerjaan kita, mari kita mengambil langkah lain untuk membuat hidup lebih bermakna. Artinya mengisi pekerjaan jujur ​​dengan rahmat ibadah. Abu Abbas al Mursi berkata:

Kerjakan dan muliakan tenun Anda (jika Anda seorang penenun). Jadikanlah kapak (jika anda seorang tukang kayu) menjadi rosario, dan sebuah jarum (jika anda seorang penjahit) menjadi rosario, dan jadikanlah keberangkatan anda (jika anda berbisnis) menjadi rosario.

Oleh karena itu, bekerja dalam bentuk apapun dan dimanapun berada, tidak hanya menjadi sumber penghasilan tetapi juga sumber ibadah.

Sekian khotbah singkat kali ini, semoga dapat menjadi renungan kita semua secara mendalam, Amin.

Khutbah Jumat: Pentingnya Mengingat Kematian Menjelang Bulan Ramadhan

MasyaAllah dan lindungi kamu dengan ayat-ayat dan zikir orang-orang bijak. Tuhan memberkati

Satu hal, dan bersaksilah bahwa junjungan kita Muhammad adalah hambanya dan mencintai hambanya.

ر و انتاهوا عمما نهي و واعلمووا عنَّ الله امراكم و عنَّ اللہ امراكم وَكم وَلَهمُ عَه وا ِ عَمَرَّةَ Salam sejahtera bagi Nabi atau orang-orang yang beriman, salam sejahtera bagi mereka. Dan dia menyerah. Dan nama para rasul dan malaikat penerus Rashidin Abi Bakar dan Umar Utsman, dan jika Tuhan menghendaki, semoga Tuhan Yang Maha Pengasih atau Penyayang.

Khutbah Jumat Nu Online

Semoga Tuhan mengampuni Anda dan orang-orang yang beriman, dan kaum Muslimin serta umat Islam yang masih hidup, dan semoga berkah Tuhan atas hamba-hamba-Nya. Maul -e -Wasihi Meni Nasr al -Din al -Din al -Khayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy Dengan kehendak Allah kita akan diuji, dan kita akan diuji dan diuji. Umat ​​Islam bersifat semesta atau Penguasa alam semesta. Semoga Allah berkah dan damai menyertainya. Masya Allah, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang merugi.

Khutbah Jumat: Merawat Kemerdekaan

Sembahlah Tuhan! Jika Allah menghendaki, Dia dekat dan mengharamkan perbuatan cabul, penodaan agama, dan penodaan agama. Oleh karena itu, semoga Allah ridha kepadanya, Insya Allah dari Allah dan Allah, dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Ya Allah yang satu dan sama, tidak, insya Allah semoga Allah merahmatimu. Ada sepuluh bulan dalam kitab Tuhan. Insya Allah, insya Allah di dalamnya terdapat ruh kalian, dan bunuhlah orang-orang musyrik secukupnya, sebanyak-banyaknya mereka akan memerangi kalian, dan kalian, namun merekalah yang berpaling. Orang yang bertakwa (Surat al-Taubah: 36)

Di awal khotbah singkat ini, khatib berpesan kepada kita semua, khususnya khatib pribadi, untuk selalu berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan dengan cara menjalankan kewajiban dan menjauhi hal-hal yang dilarang dan ketakwaan.

Allah Subhan wa Ta’ala telah menjadikan sebagian ciptaan-Nya lebih unggul dari sebagian lainnya. Tuhan telah menjadikan beberapa orang lebih penting daripada yang lain. Hal ini membuat beberapa tempat menjadi lebih penting dibandingkan tempat lainnya. Dan terkadang dia lebih penting daripada waktu lainnya.

Di antara waktu-waktu yang diprioritaskan Allah dibandingkan waktu-waktu lainnya adalah bulan Dzul-Qa’dah yang sedang kita jalani saat ini.

Khutbah Jumat: Belajar Dari Tiga Binatang Yang Disebut Al Qur’an

Dzul-Qa’dah adalah awal empat bulan Qadr (Al-Asyura al-Haram). Empat bulan haram atau empat bulan suci adalah: Dzul Qa’da, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Karena orang-orang Arab belum pernah berperang di sana sebelumnya, mereka menyebutnya Zalqadah. Tuhan Yang Maha Kuasa berfirman:

Jika Tuhan menghendaki, Kitab Tuhan, hari penciptaan langit dan bumi, empat di antaranya suci (sura Al-Tum), jika Tuhan menghendaki.

Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, sebagaimana perintah Allah ketika Dia menciptakan langit dan bumi,

Khutbah Jumat Nu Online

Khutbah jumat bahasa sunda nu online, khutbah jumat ala nu, khutbah jumat nu, teks khutbah jumat nu, kumpulan khutbah jumat nu, buku khutbah jumat nu, khutbah jumat kedua nu, materi khutbah jumat nu, khutbah jumat terbaru nu online, nu online khutbah jumat, khutbah jumat nu jatim, khutbah jumat nu terbaru

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button