Mirisnya Tumbal “Rip Current” di Pantai Selatan Jawa | Artikel Inspiratif

Mirisnya Tumbal “Rip Current” di Pantai Selatan Jawa | Artikel Inspiratif

Diposting pada
Mirisnya Tumbal “Rip Current” di Pantai Selatan Jawa | Artikel Inspiratif

 

Cermindunia.my.id – Jajaran pesisir pantai
selatan termasuk Pantai-pantai di wilayah Yogyakarta dikenal menyimpan misteri dan
selalu dikaitkan dengan keberadaan Nyi Roro Kidul sang Ratu Penguasa Laut
Selatan karena menjadi salah satu lokasi yang banyak menelan korban tenggelam
karena terseret arus.

Berbagai larangan pun muncul dari mulut
kemulut tentang larangan memakai baju hijau saat berkunjung ke Pantai
Parangtritis. Namun bagaimana hal ini dipandang secara ilmiah dengan
memperhatikan fakta dan ilmu yang disampaikan oleh beberapa ahlinya.

Dilansir dari Jurnal
Oseanografi
 tahun
2015 yang diterbitkan di 
E-Journal Universitas
Diponegoro
,
maraknya kecelakaan hingga telan banyak korban di Pantai Parangtritis ini
disebabkan oleh tarikan pergerakan massa air yang kembali ke laut. Arus ini
dikenal sebagai Rip current.


Sumber : Youtube Jarrakpintar

Arus
Rip current ini merupakan arus yang bergerak dari pantai menuju laut dan dapat
terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi, mulai dari yang kecil, pelan,
dan tidak berbahaya. Paling berbahaya, arus ini dapat menyeret orang ke tengah
laut.

Rip
current ini biasanya terkonsentrasi melewati jalur sempit atau rip chanel yang
mengalir kuat ke arah laut dari zona hempasan. Kemudian melintasi gelombang
pecah hingga masuk ke laut lepas pantai.

Di
sepanjang pantai selatan yang terdapat di tiga kabupaten Yogyakarta, antara
lain Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, fenomena Rip current
dibagi ke dalam empat segmen. Pantai Parangtritis masuk ke dalam segmen 2
dengan bentuk pantai lurus.

Setelah
dilakukan analisa korelasi, lokasi kemunculan Rip current diketahui paling
dominan terjadi pada pantai yang berada di segmen 2 antara lain termasuk Pantai
Parangtritis. Pasalnya, Rip current yang terjadi di segmen 2 berasosiasi dengan
beach cups atau migratory rip.

Secara sederhana, jika kamu
ingin mengetahui apakah pantai yang kamu kunjungi memiliki Rip current atau
tidak, kamu perlu membiarkan sebuah botol terapung. Saat tersapu ombak, jika
botol tersebut bergerak ke arah bibir pantai, maka lokasi tersebut tidak
memiliki Rip current. Namun, jika botol tersebut mengarah mengikuti arus, dapat
dipastikan jika lokasi tersebut terdapat Rip current.
(Mr.Okay98)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *