Cermindunia.my.id – Perkembangan Mode busana sering dikaitkan
dengan situasi dan kondisi seiring berkembangnya zaman. Pada masa peradaban
kuno, mode busana terbilang sangat sederhana namun memiliki kesan yang elegan.
Bahkan pada masa kuno
kerap kali busana menjadi simbol-simbol tertentu yang tak sembarang orang boleh
mengenakannya. Terutama untuk perempuan cara berpakaian merupakan ciri khas status
sosial yang melekat pada diri mereka.
Berikut Ulasanya :
1. Stola
Stola adalah gaun
panjang tradisional perempuan yang berasal dari Romawi .. Pakaian ini hanya
diperuntukkan bagi perempuan yang sudah menikah atau yang populer disebut ‘matron’ pada masa Romawi Kuno.
Bahan dasar membuat stola ialah
wol dan katun. Ada pula yang terbuat dari serat sutra, namun hanya terbatas di
kalangan perempuan bangsawan saja. Karena stola merupakan pakaian yang bersifat simbolis, kalangan
perempuan prostitusi dilarang keras untuk mengenakannya.
2. Strophium dan sulbigar
Strophium dan sulbigar adalah
jenis pakaian dalam atau bikini yang umum digunakan oleh perempuan pada masa
Romawi . Bikini tersebut terbuat dari serat linen atau kulit.
Phoenix Theatre Ensemble dalam lamannya menuliskan jika pada masa Romawi Kuno
payudara perempuan yang berukuran besar dipandang sebagai tanda penuaan. Maka
dari itu, para perempuan remaja yang sedang dalam tahap perkembangan
menggunakan strophium untuk
menahan payudara mereka.
Selain dipercaya dapat mencegah payudara membesar, strophium juga dinilai sebagai
pakaian yang nyaman digunakan ketika berolahraga atau melakukan pekerjaan
berat.
3. Palla dan Himation
Di Romawi Kuno disebut ‘palla’
dan di Yunani Kuno disebut ‘himation’.
Keduanya merupakan jubah atau mantel tradisional yang berbentuk persegi.
Palla dan himation sering digunakan juga
sebagai penutup kepala dan selendang. Biasanya dikenakan bersama stola setelah tunic. Bahan dasar membuat jubah ini
adalah wol, sutra, dan katun yang kemudian ditenun.
Laman Encyclopedia
of Fashion menuliskan jika penggunaan palla dan himation tidak
terbatas sebagai pakaian saja, melainkan juga sebagai selimut, karpet, handuk,
layar pada kapal, dan kain sampiran pada kuda. Hal tersebut membuktikan
jika palla dan himation merupakan kain yang
serba guna pada masanya.
4. Kalasiris
Kalasiris merupakan gaun perempuan yang berasal pada masa Mesir
Kuno. Di kalangan perempuan bangsawan, kalasiris biasanya dikenakan dengan tambahan aksesoris
mewah seperti emas dan permata.
Kalasiris marak digunakan oleh bangsa Mesir Kuno dari masa Kerajaan
Lama hingga Kerajaan Baru. Pada masa Kerajaan Lama, model kalasiris cenderung pendek dan
ketat. Lain halnya pada masa Kerajaan Baru, kalasiris tampil dengan model yang lebih panjang dan lebar.
Perempuan Mesir Kuno tidak hanya memerhatikan keindahan namun
juga kenyamanan. Maka dari itu kalasiris dibuat
dari bahan serat linen yang memberi kesan sejuk di udara yang panas ketika
digunakan.
5. Tunic, peplos, dan
chitontheatkinson.co.uk
Tunic atau tunica adalah setelan kain
persegi berlengan atau tidak berlengan yang diikatkan ke tubuh menggunakan
sabuk, tali, atau bros. Di Romawi Kuno, tunic biasanya terbuat dari bahan wol yang ditenun lalu
dibalutkan ke tubuh sebagai pakaian dasar.
Jika di Romawi Kuno kebanyakan setelan tunic hanya menjuntai sebatas
lutut, lain halnya dengan tunic di
Yunani Kuno yang menjuntai sampai kaki. Sebutannya pun beda, yakni peplos dan chiton.
Sobat Cermindunia.my.id mode busana perempuan dari berbagai masa
peradaban kuno ribuan tahun lalu dapat disimpulkan mode busana zaman sekarangpun
tak luput dari pengaruh mode busana zaman dulu. Oleh karena itu, tak heran jika
kita merasa familier dengan model-model busana pada masa peradaban kuno di
atas.(Mr.Okay98)