Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf

Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf

Diposting pada
Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik.

IndoINT.com_ Paragraf adalah beberapa rangkaian kalimat yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistematis sehingga membentuk satu kesatuan pokok bahasan.
Bentuk paragraf yang baik mempunyai syarat:
  1. Kesatuan (unity)
  2. Kepaduan makna (koherensi)
  3. Kepaduan bentuk (kohesi)
  4. Mempunyai satu ide pokok, dan 
  5. Berkalimat efektif

Paragraf terdiri atas gagasan (ide) utama dan gagasan (ide) penjelas.

a. Gagasan Utama
Gagasan utama atau juga ide utama merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama ini dapat ditandai dengan beberapa kata kunci, yaitu kesimpulannya, pada intinya, yang terpenting, pada dasarnya, oleh karena itu, dengan demikian, dan sebagainya.

adalah beberapa rangkaian kalimat yang saling berhubungan disusun secara logis dan sistema Pengertian dan Jenis-Jenis Paragraf

www.IndoINT.com

b. Gagasan Penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Penjelasan tersebut dinyatakan oleh beberapa kalimat yang disebut kalimat penjelas. Gagasan penjelas ini dapat berisikan uraian-uraian kecil, data-data, contoh-contoh, ilustrasi, kutipan, atau gambaran yang bersifat parsial.

Jenis-Jenis Paragraf
Beberapa jenis paragraf dapat dibedakan berdasarkan letak gagasan utamanya dan pola pengembangannya.

a. Berdasarkan Letak Gagasan Utama
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif sering disebut juga paragraf umum-khusus. Paragraf  yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Mempermasalahkan hal-hal yang umum (luas) disusul oleh penjelas-penjelas (sempit).

Contoh:
Sekarang ini, kamera digital sudah bukan merupakan barang istimewah. Setiap lapisan masyarakat, sudah sangat akrab dengan kamera canggih tersebut. Di mana pun dalam acara apapun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu.

2. Paragraf Induktif
Paragraf  induktif disebut juga paragraf khusus-umum. Paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mempermasalahkan uraian atau penjelasan di awal yang kemudian meluas di akhir kalimat.

Contoh:
Setiap lapisan masyarakat sudah sangat akrab dengan kamera digital yang sangat canggih. Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu. Memang, sekarang ini kamera digital sudah bukan merupakan barang istimewa.

3. Paragraf campuran (Deduktif-Induktif)
Paragraf campuran merupakan bentuk paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Jadi, terdapat dua kalimat utama dengan mempermasalahkan uraian atau penjelasan yang luas di awal dan akhir kalimat.

Contoh:
Sekarang ini, kamera digital sudah bukan barang istimewa. Setiap lapisan masyarakat, sudah sangat akrab dengan kamera canggih tersebut.  Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis  dan ekonomis itu. Kamera digital sudah sangat memasyarakat.

b. Berdasarkan Tujuannya
1. Deskripsi
Penggambaran atas dasar pengamatan, bersifat informatif, dan seolah-olah pembaca merasakan pesan dan kesan yang disampaikan.

2. Narasi
Karangan yang bertujuan untuk menceritakan berupa kronologis atau rangkaian cerita secara runtut.

3. Persuasi
Bentuk karangan yang disampaikan secara ringkas, menarik, dan mengajak serta dapat memengaruhi pembacanya.

4. Eksposisi
Jenis karangan yang berbentuk paparan atau menerangkan suatu pokok masalah tanpa harus menyimpulkan.

5. Bentuk karangan yang berisi pendapat suatu ide/ gagasan untuk memengaruhi dan menyakinkan pembaca dengan adanya simpulan.

c. Berdasarkan Pola Pengembangannya
1. Definisi
Definisi dilakukan dengan cara mengidentifikasi atau mengemukakan ciri-ciri sebuah topik atau sesuatu secara detail. Topik  yang diidentifikasikan menjadi ide pokok dan hasil identifikasinya sebagai ide-ide penjelas.

2. Sebab-Akibat
Pengembangan paragraf dengan metode ini menggunakan proses berpikir kausalitas. Proses berpikir ini menyatakan bahwa suatu sebab akan menimbulkan akibat. Sebab menjadi ide pokok dan akibat menjadi ide penjelas.

3. Perbandingan
Perbandingan dilakukan dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan dua hal. Dalam perbandingan, terkadung pengertian bahwa salah satu dari hal yang dibandingkan mempunyai kelebihan  dari hal lain yang dijadikan dasar perbandingan. Hal yang dijadikan dasar perbandingan merupakan ide pokok.

4. Pertentangan
Metode ini menggunakan relasi dua hal. Penulis  menggunakan suatu hal atau pendapat, kemudian, diberikan hal atau pendapat sebaliknya. Pendapat yang dikemukakan sebagai  dasar pertentangan menjadi ide pokok.

5. Contoh
Metode ini dilakukan dengan cara mengemukakan suatu ide atau hal sebagai ide pokok, lalu diberi contoh sebagai argumen yang sekaligus merupakan ide penjelas.

Demikianlah yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.


Sumber http://www.ilmubindo.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *