Transaksi Saham di Pasar Negosiasi

Diposting pada

Transaksi saham umumnya dilakukan di pasar reguler. Beli jual saham yang anda biasanya lakukan, aksi korporasi perusahaan, dividen dan lain2 pasti akan dilakukan melalui mekanisme transaksi di pasar reguler. Baca juga: Pasar Reguler, Pasar Negosiasi dan Tunai di Bursa Saham.

Tapi pasar reguler bukanlah satu2nya tempat untuk transaksi saham. Di pasar saham ada yang namanya PASAR NEGOSIASI. Apa itu pasar negosiasi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silahkan baca pos: Cara Transaksi Saham di Pasar Negosiasi. 

Transaksi saham di pasar negosiasi memang tidak terlalu banyak dilakukan. Namun ada baiknya anda mengetahui tujuan trader bertansaksi di pasar negosiasi. Ada beberapa alasan trader melakukan trading di pasar negosiasi: 

1. Cut loss saham 

Trader yang menjual sahamnya di pasr negosiasi bisa jadi karena mereka ingin cut loss saham. Hal ini biasanya terjadi ketika trader membeli saham gorengan, kemudian harga sahamnya turun sampai Rp50 dan tidak ada antrian beli lagi, sehingga trader tidak bisa menjual sahamnya di pasae reguler. 

Jadi harga saham yang harganya sudah mentok di gocap di pasar reguler, anda masih bisa membeli dan menjualnya di pasar negosiasi. Di pasar negosiasi, biasanya harganya lebih rendah daripada harga sahamnya di pasar reguler. 

2. Membeli saham di harga lebih rendah

Seperti yang saya jelaskan di poin pertama bahwa harga saham di pasar negosiasi umumnya lebih rendah daripada pasar reguler. Jadi kalau ada pemain saham yang memborong saham di pasar negosiasi, bisa jadi tujuannya adalah untuk itu (membeli di harga jauh lebih rendah), dan nantinya sahamnya bisa dilepas / dijual lagi di pasar reguler dengan harga yang jauh lebih tinggi.  

Sebagai contoh, ELTY harga sahamnya adalah Rp50 di pasar reguler. Tetapi di pasar negosiaasi, harga sahamnya bisa hanya Rp39 saja. 

Jadi kalau ada transaksi beli saham dalam jumlah besar di pasar negosiasi, bisa jadi itu adalah permainan bandar supaya bisa menggoreng / menjatuhkan harga saham di pasar reguler. 

Tapi ketika trader membeli saham di pasar negosiasi, belum tentu tujuannya 100% agar bisa menjual di pasar reguler. Kemungkinan lainnya, trader membeli saham di pasar negosiasi dan menjualnya juga di pasar negosiasi. Karena harga saham di pasar negosiasi lebih rendah, hal ini memudahkan trader membeli saham dengan jumlah lot yang jauh lebih banyak daripada di pasae reguler. 

3. Pasar negosiasi memiliki variasi harga 

Yang namanya pasar negosiasi, tidak mengikuti mekanisme perdagangan dan fraksi harga layaknya di pasar reguler. Sebagai contoh, saham A di pasar reguler harganya adlaah 384. Menurut aturan fraksi harga saham, seharusnya kenaikan dan penurunan harga sahamnya adalah 2 poin (380, 382, 384, 386 dan seterusnya).

Tapi di pasar negosiasi hal ini tidak berlaku. Trader bisa menego harga di harga 277 yang sama sekali berbeda dengan fraksi harga di pasar reguler. Adanya variasi harga yang tidak harus mengikuti pasar reguler ini terkadang dimanfaatkan trader untuk membeli saham di pasar nego. 

Nah, itulah tujuan2 trader melakukan transaksi saham di pasar negosiasi. Tapi transaksi di pasar negosiasi ini tidak banyak yang melakukan. Kalaupun ada, mereka memiliki tujuan2 tertentu, seperti ingin memiliki saham perusahaan dalam jumlah yang sangat besar, atau tujuan2 seperti yang saya sebutkan diatas. Terus gimana cara transaksi di pasar negosiasi. Saya sudah pernah menuliskannya disini: Cara Transaksi Saham di Pasar Negosiasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *